Selasa, 27 Desember 2011

Berpakaian Tidak Baik Menimbulkan Banyak Masalah

Di era globalisai sekarang ini, trend pakaian wanita dari barat semakin kuat masuk ke Indonesia . Hal ini justru menjadi masalah baru yang dihadapi masyarakat Indonesia , karena mayoritas penduduk indonesia adalah muslim, sedangkan pakaian dari barat untuk para perempuan sangat tidak cocok dengan pakaian yang dianjurkan dalam ajaran Islam .

Lihat saja sekarang ini, banyak sekali yang lebih suka berpakaian seperti itu oleh para wanita sekarang. Hal seperti ini justru berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat khususnya kaum perempuan . Coba kita lihat saja, sekarang sering kita lihat dan dengar di berita televisi atau media massa yang mana sudah marak terjadi pemerkosaan dan pelecehan seksual. Itu di sebabkan pakaian yang mereka pakai mengundang nafsu.

Kalau kondisi seperti ini di biarkan terus menerus maka akan dapat menurunkan moral bangsa. Mungkin hal itu terjadi di karenakan mereka tidak mengetahui akan dampak negatif yang terjadi , bisa juga banyak yang hanya sekedar ikut-ikutan trend. Oleh sebab itu , dalam hal ini diperlukan peran keluarga dalam nasehat dan pendidikan.

Senin, 26 Desember 2011

Jadilah Mahasiswa Yang Begini

Di zaman sekarang, rasanya bagi mahasiswa tidak cukup bila hanya menimba ilmu hanya di kampus perguruan tinggi nya saja, ini bukan berarti pelajaran yang di berikan dikampus perguruan tinggi sedikit tetapi kebutuhan akan ilmu dari luar kampus yang harus di dapat karena kehidupan masyarakat yang terus berkembang di berbagai bidang misal bidang teknologi informasi contohn yaitu semakin pesatnya penggunaan linux (open source ) di komputer server maupun desktop oleh perusahaan-perusahaan dan beberapa intansidan lembaga pemerintah. Jadi mau tidak mau bagi orang-orang y ang bergelut di bidang itu harus mempelajari dan menguasainya agar ilmu dan skillnya berguna di tengah masyarakat.

Lalu dimana kita dapat menambah ilmu dan pengetahuan di luar kampus yaitu bisa bergabung dengan komunitas , forum di internet, kelompok belajar yang isinya adalah para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi atau masih satu perguruan tinggi. Di sini anda dapat saling sharing dan membantu dari masalah yang anda hadapi tentang ilmu yang anda sedang pelajari.


Selain itu , anda dapat mengikuti berbagai seminar di bidang anda karena materi yang disuguhkan di seminar biasanya dibawakan oleh pakar di bidang tersebut , jadi namanya seor ang pakar , pastilah sudah sudah tidak di ragukan lagi ilmunya. Di seminar juaga selain dapat pengetahuan baru , anda akan mendapat sertifikat yang akan menjadi portofolio anda sebagai seorang mahasiswa , karena tidak dikatakan mahasiswa bila tidak mempunyai portofolio.


Ternyata ada satu lagi yang ketinggalan selain belajar dengan komunitas dan mengikuti berbagai seminar yaitu kursus . Alangkah baiknya jika mahasiswa mengikuti kursus yang sesuai dengan jurusannya, misal mahasiswa TI da pat mengikuti kursus java, php, linux ,dll . Dengan ini, mahasiswa kemampuan yang lebih dan disertai dengan sertifikat sebagai bukti ketika sedang melamar kerja.

Usaha kecil-kecilan yang lumayan keuntungannya

Zaman sekarang kebutuhan akan barang dan makanan yaituu baik berupa yang pokok maupun yang ringan semakin tinggi. Tingginya kebutuhan membuat terjadinya perang antar produk baik dalam harga, kualitas, dan manfaat.

Kondisi seperti ini pun dimanfaatkan oleh sebagian orang-orang yang berotak bisnis untuk membuka lapak berupa warung kelontong, dan warung dirumah-rumah yang sering kita lihat. Mereka yang mampu memainkan bisnis ini akan memperoleh keuntungan yang lumayan. Apalagi jika tempat dari warung kelontong tersebut ramai misal pinggir jalan atau didekat kampus-kampus perguruan tinggi.

Kalau kita tengok kebelakang , tentu kita akan kagum dengan kesuksesan pendiri Giant, tau kan Giant yaitu mal yang suka kita lihat di kota-kota yang mempunyai cabang yang cukup banyak. Dulunya yang memiliki giant adalah pedagang kelontong , tetapi karena kegigihannya bisa berkembang menjadi mal-mal yang sudah kita lihat saat ini.

Dalam hal ini, kita jangan dulu, kita jangan dulu berandai-andai seperti pendiri Giant, tetapi kita memikirkan bagaimana membangun usaha ini. Usaha ini sebenarnya adalah usaha yang modalnya tidak terlalu mahal, juka anda sudah mempunyai tempatnya maka modalnya kurang lebih 5 juta rupiah untuk membeli barang dan makanan yang ingin dijual di warung kita, jika belum ada tempatnya maka akan lebih besar modalnya. Usaha ini sangat cocok bagi orang yang putus sekolah dan penganguran dimana jika tidak ada modal bisa mencari dari pinjaman koperasi di daerahnya. Bahkan jika anda kekurangan modal, anda dapat berserikat modal dengan teman atau saudara anda.

Adapun tips yang menurut saya berguna jika anda membuka usaha warung :
1. Cari tempat yang ramai untuk warung anda, misal pinggir jalan raya, dll
2. Catat setiap barang atau makanan yang sudah terjual dari warung anda, agar
ketahuan berapa keuntungan setiap harinya .

Rabu, 23 November 2011

TUGAS ISD BAB 8 : Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan

PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi bagi kita merupakan pengetahuan terhadap penggunaan alat dan kerajinan, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kemampuan untuk mengontrol dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani technología (τεχνολογία) ‐ TECHNE (τέχνη), ‘kerajinan’ dan‐Logia (‐λογία), studi tentang sesuatu, atau cabang pengetahuan dari suatu disiplin. Teknologi juga dapat diartikan benda‐benda yang berguna bagi manusia, seperti mesin, tetapi dapat juga mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem, metode organisasi, dan teknik. Istilah ini dapat diterapkan secara umum atau spesifik: contoh‐contoh mencakup “teknologi konstruksi”, “teknologi medis”, atau “state‐of‐the‐art teknologi” Kita menggunakan teknologi dimulai dengan konversi sumber daya alam menjadi peralatan sederhana. Penemuan yang prasejarah kemampuan untuk mengendalikan api sehingga dapat mengolah makanan dan penemuan roda membantu manusia dalam perjalanan di dalam dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk mesin cetak, telepon, dan Internet, mengatasi hambatan fisik untuk komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan bebas pada skala global atau luas. Namun, tidak semua teknologi ini telah digunakan untuk tujuan damai pengembangan senjata yang semakin meningkat kekuatan destruktif telah berkembang sepanjang sejarah, dari klub untuk senjata nuklir.


Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekitarnya dalam beberapa cara. Dalam masyarakat, teknologi telah membantu mengembangkan ekonomi yang lebih maju (termasuk ekonomi global saat ini). Tetapi banyak proses‐proses teknologi juga menghasilkan produk yang tidak diinginkan atau mengakibatkan sesuatu hal, contohnya polusi, dan menguras sumber daya alam, dengan merusak bumi dan lingkungannya. Berbagai implementasi teknologi mempengaruhi nilai‐nilai masyarakat dan teknologi baru sering menimbulkan pertanyaan‐pertanyaan etika baru. Contohnya meliputi munculnya gagasan tentang efisiensi dalam hal produktivitas manusia, istilah yang awalnya hanya berlaku bagi mesin, dan tantangan dari norma‐norma tradisional. Perdebatan filosofis telah muncul di masa kini dan masa depan menggunakan teknologi dalam masyarakat, dengan teknologi ketidaksepakatan mengenai apakah memperbaiki kondisi manusia atau memburuk itu. Neo‐Luddism, anarko‐primitivisme, dan gerakan‐gerakan serupa mengkritik pervasiveness teknologi dalam dunia modern, opining bahwa itu merugikan lingkungan dan mengasingkan rakyat pendukung ideologi seperti transhumanism dan techno‐progresivisme melihat kemajuan teknologi terus bermanfaat untuk masyarakat dan kondisi manusia. Memang, sampai saat ini, diyakini bahwa perkembangan teknologi dibatasi hanya untuk manusia, tetapi penelitian ilmiah baru‐baru ini menunjukkan bahwa primata lain dan masyarakat lumba‐lumba tertentu telah mengembangkan alat yang sederhana dan belajar untuk menyampaikan pengetahuan mereka kepada generasi yang lain. The Merriam‐Webster menawarkan definisi dari istilah: “aplikasi praktis dari pengetahuan khususnya di daerah tertentu” dan “kemampuan yang diberikan oleh aplikasi praktis dari pengetahuan”. Ursula Franklin, di 1989 “Real World of Teknologi “kuliah, memberi definisi lain dari konsep itu adalah” praktik, cara kita melakukan hal‐hal di sini “. Istilah ini sering digunakan untuk menyiratkan bidang tertentu teknologi, atau untuk mengacu pada teknologi tinggi atau hanya konsumen elektronik, daripada teknologi secara keseluruhan.”
Sumber : http://arydj.files.wordpress.com/2009/12/01-pengertian-teknologi.pdf
STUDI KASUS : Dari keterangan di atas bahawa kemajuan teknologi sekarang sangat berkembang pesat, menurut anda bagaimana teknologi yang ada di Indonesia ?
OPINI : Kemajuan teknologi indonesia sebenarnya pesat, tapi kurangnya dukungan dana yang diberikan oleh para peneliti dan pengembang , membuat ilmu yang mereka miliki tidak bisa dikembangkan lebih jauh.
(SANDY ACHMADI/16111585 -1KA30-)

Jumat, 18 November 2011

BAB 9. PRASANGKA , DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME

Diskriminasi secara leksikal adalah perlakuan terhadap orang atau kelompok yang didasarkan pada golongan atau kategori tertentu. Sementara itu dalam pengertian lain diskriminasi dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, atau karakteritik yang lain.
Dari kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa inti dari diskriminasi adalah perlakuan berbeda. Sedangkan pengertian diskriminasi terhadap penyandang cacat atau difabel lebih didasarkan pada kondisi fisik atau kecacatan yang disandangnya. Masyarakat selama ini memperlakukan para difabel secara berbeda lebih didasarkan pada asumsi atau prasangka bahwa dengan kondisi difabel yang kita miliki, kita dianggap tidak mampu melakukan aktifitas sebagaimana orang lain pada umumnya. Perlakuan diskriminasi semacam ini dapat dilihat secara jelas dalam bidang lapangan pekerjaan. Para penyedia lapangan pekerjaan kebanyakan enggan untuk menerima seorang penyandang cacat sebagai karyawan. Mereka berasumsi bahwa seorang penyandang cacat tidak akan mampu melakukan pekerjaan seefektif seperti karyawan lain yang bukan difabel. Sehingga bagi para penyedia lapangan kerja, mempekerjakan para difabel sama artinya dengan mendorong perusahaan dalam jurang kebangkrutan karena harus menyediakan beberapa alat bantu bagi kemudahan para difabel dalam melakukan
aktifitasnya.


2.2.Pengertian etnosentris
“ … Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri. “ ( The Random House Dictionary ).

Ada satu suku Eskimo yang menyebut diri mereka suku Inuit yang berarti “penduduk sejati” [Herbert, 1973, hal.2]. Sumner menyebutkan pandangan ini sebagai etnosentrisme, yang secara formal didefinisikan sebagai “pandangan bahwa kelompoknya sendiri” adalah pusat segalanya dan semua kelompok lain dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompok tadi [Sumner, 1906, hal.13]. Secara kurang formal etnosentrisme adalah kebiasaan setiap kelompok untuk menganggap kebudayaan kelompoknya sebagai kebudayaan yang paling baik.

Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita. Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral.”
Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai patokan untuk mengukur baik-buruknya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan budaya kita. Ini dinyatakaan dalam ungkapan : “orang-orang terpilih”, “progresif”, “ras yang unggul”, dan sebagainya. Biasanya kita cepat mengenali sifat etnosentris pada orang lain dan lambat mengenalinya pada diri sendiri.
Sebagian besar, meskipun tidak semuanya, kelompok dalam suatu masyarakat bersifat etnosentrisme. Semua kelompok merangsang pertumbuhan etnosentrisme, tetapi tidak semua anggota kelompok sama etnosentris. Sebagian dari kita adalah sangat etnosentris untuk mengimbangi kekurangan-kekurangan kita sendiri. Kadang-kadang dipercaya bahwa ilmu sosial telah membentuk kaitan erat antara pola kepribadian dan etnosentrisme.

Kecenderungan etnosentrisme berkaitan erat dengan kemampuan belajar dan berprestasi. Dalam buku The Authoritarian Personality, Adorno (1950) menemukan bahwa orang-orang etnosentris cenderung kurang terpelajar, kurang bergaul, dan pemeluk agama yang fanatik. Dalam pendekatan ini, etnosentrisme didefinisikan terutama sebagai kesetiaan yang kuat dan tanpa kritik pada kelompok etnis atau bangsa sendiri disertai prasangka terhadap kelompok etnis dan bangsa lain. Yang artinya orang yang etnosentris susah berasimilasi dengan bangsa lain, bahkan dalam proses belajar-mengajar.
Etnosentrisme akan terus marak apabila pemiliknya tidak mampu melihat human encounter sebagai peluang untuk saling belajar dan meningkatkan kecerdasan, yang selanjutnya bermuara pada prestasi. Sebaliknya, kelompok etnis yang mampu menggunakan perjumpaan mereka dengan kelompok-kelompok lain dengan sebaik-baiknya, di mana pun tempat terjadinya, justru akan makin meninggalkan etnosentrisme. Kelompok semacam itu mampu berprestasi dan menatap masa depan dengan cerah.
Etnosentrisme mungkin memiliki daya tarik karena faham tersebut mengukuhkan kembali “keanggotaan” seseorang dalam kelompok sambil memberikan penjelasan sederhana yang cukup menyenangkan tentang gejala sosial yang pelik. Kalangan kolot, yang terasing dari masyarakat, yang kurang berpendidikan, dan yang secara politis konservatif bisa saja bersikap etnosentris, tetapi juga kaum muda, kaum yang berpendidikan baik, yang bepergian jauh, yang berhaluan politik “kiri” dan yang kaya [Ray, 1971; Wilson et al, 1976]. Masih dapat diperdebatkan apakah ada suatu variasi yang signifikan, berdasarkan latar belakang sosial atau jenis kepribadian, dalam kadar etnosentris seseorang.
http://lhyta.blogspot.com/2009/08/pengertian-etnosentrisme-dan.html


STUDY KASUS :
Didaerah perkotaan sering kita melihat anak-anak terlantar dan pengemis , tetapi disisi lain banyak juga orang –orang berdasi yang selalu mengendara mobil . Ini adalah sebuah diskriminasi , mengapa ini bisa terjadi ? dan apakah solusinya ?
Jawab :
Menurut saya, banyaknya gelandangan atau pengemis dikarenakan kurang di perhatikannya mereka oleh para pemerintah , sebab sekarang ini banyak pejabat yang menggunakan mobil mewah tapi mengapa masih banyak pengemis seharusnya wakil rakyat harus merakyat .
Selain perlunya ada perhatian dari masyarakat yang lebih beruntung secara penghasilan, jadi mereka harus saling bantu-membantu ,sehingga para pengemis tidak terdiskriminasi

SANDY ACHMADI / 16111585 / 1KA30

Minggu, 13 November 2011

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN (TUGAS ISD BAB.7)

1. Sebutkan 2 tipe masyarakat

Masyarakat Demokratis
Masyarakat Madani

2. Sebutkan ciri-ciri masyarakat kota

Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri :

a). Netral Afektif

Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.

b). Orientasi Diri

Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.

c). Universalisme

Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.

d). Prestasi

Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.

e). Heterogenitas

Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.

Ciri-ciri masyarakat Perkotaan

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :

i. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
ii. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
iii. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
iv. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
v. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
vi. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

SUMBER : http://godgirls.ngeblogs.com/2011/11/03/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/

STUDI KASUS : Dalam ciri-ciri masyarakat perkotaan ada salah satu ciri yaitu kehidupan keagamaan berkurang, jelaskan pendapat anda mengapa demikian !

OPINI :Karena biasanya untuk daerah perkotaan tingkat kesejahteraannya lebih baik , jadi banyak orang yang terus mengumpulkan pundi-pundi rupiah demi kesejahteraannya, sehingga semangatnya lebih kearah duniawi dan menyebabkan kehidupan keagaamaannya berkurang karena terlalu sibuknya mereka sehingga malas untuk mendalami ilmu agama.

(Sandy Achmadi/16111585 -1KA30-)

Rabu, 02 November 2011

Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat (TUGAS ISD BAB 6)

Nama : Sandy Achmadi
Kelas : 1KA30
NPM : 16111585

Sebutkan perbedaan system pelapisan dalam masyarakat ?

Jawab :

Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social.
Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:
a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan

Ada beberapa pendapat menurut para ahli mengenai strafukasi sosial diantaranya menurut Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.
Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”.
Masyarakat yang berstatifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapiasan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.



B. Pelapisan sosial cirri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum

Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.

2. Jelaskan berapa teori tentang pelapisan social ?

Jawab :

BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.

2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.

3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.

4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).

5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan

SUMBER : http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/23/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/

STUDI KASUS : Dari beberapa uraian tokoh diatas ada berbagai perbedaan pendapat tentang pelapisan social, menurut anda sendiri definisi pelapisan social itu seperti apa ?

OPINI :
Pelapisan sosial adalah tingkatan-tingkatan dalam masyarakat dimana tingkatan atas ( orang yang sangat kaya ), tingkatan tengah ( orang kaya ), tingkatan bawah ( orang miskin).

Sabtu, 29 Oktober 2011

Bab 5. Warganegara dan negara

Sumber Hukum

Nama : Sandy Achmadi
NPM : 16111585
Kelas : 1kA30

Sumber-sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan terbentuknya peraturan-peraturan. Peraturan tersebut biasanya bersifat memaksa. Sumber-sumber Hukum ada 2 jenis yaitu:

1. Sumber-sumber hukum materiil, yakni sumber-sumber hukum yang ditinjau dari berbagai perspektif.
2. Sumber-sumber hukum formiil, yakni UU, kebiasaan, jurisprudentie, traktat dan doktrin

Undang-Undang
ialah suatu peraturan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang dipelihara oleh penguasa negara. Contohnya UU, PP, Perpu dan sebagainya

Kebiasaan
ialah perbuatan yang sama yang dilakukan terus-menerus sehingga menjadi hal yang yang selayaknya dilakukan. Contohnya adat-adat di daerah yang dilakukan turun temurun telah menjadi hukum di daerah tersebut.

Keputusan Hakim (jurisprudensi)
ialah Keputusan hakim pada masa lampau pada suatu perkara yang sama sehingga dijadikan keputusan para hakim pada masa-masa selanjutnya. Hakim sendiri dapat membuat keputusan sendiri, bila perkara itu tidak diatur sama sekali di dalam UU




Traktat
ialah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara ataupun lebih. Perjanjian ini mengikat antara negara yang terlibat dalam traktat ini. Otomatis traktat ini juga mengikat warganegara-warganegara dari negara yang bersangkutan.
sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas. sumber hukum dapat dilihat dari 2 segi, yaitu segi materiil dan formil.
1. sumber hukum materiil
sumber hukum materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah hukum, dan terdiri atas:
1. pendapat umum
2. agama
3. kebiasaan
4. politik hukum dari pemerintah
sumber hukum materiil, yaitu tempat materi hukum itu diambil. sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum.
2. sumber hukum formil
sumber hukum formil adalah tempat atau sumber darimana suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum. hal ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu berlaku.



Pembagian Hukum

Hukum Menurut Bentuknya
Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditati seperti suatu peraturan perundang-undangan
Hukum Menurut Tempat Berlakunya
Hukum nasional, yaitu huku yang berlaku di suatu Negara
Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan dunia internasional
Hukum asing, yaitu hukum yang diberlakukan di negara lain
Hukum Menurut Sumbernya
Sumber hokum material, yaitu kesadaran hukum masyarakat atau sumber isi hukum yang menentukan agar sesuatu dapat disebut hokum dan mempunyai kekuatan mengikat
Sumber hokum formil, yaitu sumber hukum yang membentuk hukum, menentukan berlakunya hukum atau berkaitan dengan tata cara pembentukannya
Hukum Menurut Waktu Berlakunya
IUS CONSTITUTUM (hukum positif) yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat  tertentu dalam wilayah tertentu
IUS CONSTITUENDUM, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang
Hukum Menurut Isinya
Hukum Privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perorangan
Hukum Publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat perlengkapannya atau Negara dengan perorangan.
Hukum Menurut Cara Mempertahankannya
Hukum Formil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur bagaimana cara melaksanakan dan memepertahankan hukum materil
Hukum Materil, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan – kepentingan dan hubungan yang wujud perintah dan larangan – larangan
Hukum Menurut Sifatnya
Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagimanapun juga harus dan mempunyai paksaan mutlak
Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak – pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian





Sumber :
http://velanthin.blogspot.com/2011/03/sumber-hukum.html
http://arifsubarkah.wordpress.com/2010/01/02/pembagian-hukum/


Study kasus :
Disebuah keluarga telah terjadi konflik antar mereka dalam pembagian warisan dari orang tua mereka, mereka konflik karena tidak saling menyutujui dalam penentuan pembagian harta warisan. Karena konflik semakin rumit , terjadilah pembunuhan di keluarga tersebut , maka bagaimanakah menurut anda dalam kejadian ini , hukum apakah yang diguanakan berdasarkan pembagian hukum ?

Jawab :
Menurut saya , hukum yang diguanakan dalam hal ini adalah hukum privat sebab hubungan nya antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perorangan.

Kamis, 20 Oktober 2011

PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. Jelaskan internalisasi belajar dan sosialisasi ?

INTERNALISASI BELAJAR DAN SOSIALISASI

Internalisasi belajar dan Spesialisasi adalah Internalisasi adalah proses peresapan pengetahuan ke dalam pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit (kelihatan, biasanya dalam bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam bentuk tasit (tak kelihatan). Contoh internalisasi adalah membaca buku, cetak maupun digital. Buku cetak tentu tak perlu dihadirkan dengan teknologi informasi. Sedangkan buku digital atau elektronik memerlukan teknologi informasi.

2. Jelaskan Proses sosialisasi ?

Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat
dan hubungannya dengan sistem sosial.


Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.

2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.



Adapun tahap- tahap dalam proses sosialisasi

-Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.

-Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)

-Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

-Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Sumber : widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6385/ISD-OL.doc




STUDI KASUS :
Mengapa pada saat tahap siap bertindak ( Game Stage) lawan interaksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks dan berikan contohnya di dalam lingkungan sekitar?
Opini :
Karena pada individu tersebut berada pada ruang lingkup yang lebih luas di lingkungannya , missal teman rumah , teman sekolah, atau teman kerja , dll.
Maka individu tersebut pun akan mendapat masalah-masalah baru serta pengalaman baru yang semakin kompleks sehingga lawan interaksi semakin banyak .


Rabu, 12 Oktober 2011

BAB III : Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Nama : Sandy Achmadi
Kelas : 1KA30
NPM : 16111585


1. Jelaskan pengertian fungsi keluarga!
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Fungsi keluarga adalah kegunaan dari didirikannya suatu keluarga dalam rumah tangga.




2. Sebutkan macam-macam fungsi keluarga!


1. Fungsi Pengaturan Keturunan

Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya.
Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak yang memuja.

2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan

Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.

3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi

Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama.
Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,
akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja. Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.

4. Fungsi Pelindung

Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.

5. Fungsi Penentuan Status

Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

6. Fungsi Pemeliharaan

Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.

7. Fungsi Afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2050236-definisi-jenis-dan-fungsi-keluarga/




STUDI KASUS :

JIKA SALAH SATU DARI MACAM-MACAM FUNGSI TERSEBUT TIDAK SEJALAN ATAU TIDAK SEIMBANG , BAGAIMANAKAH PENGARUH DI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT TERUTAMA KELUARGA?? JELASKAN ALASANNYA!!!

OPINI:

Jika salah satu fungsi tersebut tidak seimbang , maka didalam keluarga tersebut akan banyak masalah, misal jika tidak adanya komunikasi didalam keluarga, maka mudah terjadi percecokkan, selain itu kurangnya perhatian dari orang tua kepada anaknya, membuat anak tersebut bebas ditambah lagi lingkungan anak yang tidak baik membuat anak tersebut masuk ke pergaulan bebas. Oleh sebab itu, sangat penting sekali fungsi keluarga , tetapi sebaik-baiknya pemberian masukan / pendidikan dalam lingkungan keluarga adalah pendidikan agama.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Negara Terancam Partai Parasit

Berapa lama Indonesia akan tetap ada dan bertahan dengan sistem sekarang ini? Ketika Indonesia di bawah rezim otoritarian yang membatasi semua aktivitas warganya, rakyat muak. Kemudian ramai-ramai menumbangkan rezim otoritarian itu.

Rakyat menginginkan kehidupan yang lebih bebas. Supaya dapat mengekspresikan semua kehendak dan cita-cita kehidupan mereka. Itulah yang sekarang di sebut : demokrasi.

Demokrasi itu inheren (melekat) dengan partai-partai politik, pemilu, dan lembaga perwakilan yang disebut : DPR. DPR menjadi representasi yang mewakili rakyat, melalui parti-partai politik. Maka, yang paling pokok di era demokrasi itu, peranan partai-partai menjadi katalisator antara rakyat dengan negara. Karena, tidak mungkin dapat menyimpulkan kepentingan dan kehendak dari 240 juta penduduk Indonesia. Satu-persatu.Adanya partai politik melalui parlemen, sesungguhnya yang paling pokok memperjuangkan segala kepentingan rakyat yang diwakilinya. Tujuannya, supaya kehidupan rakyat mengalami progres (kemajuan) kehidupan mereka. Terjadi proses perbaikan kehidupan secara bertahap. Aspek-aspek yang menjadi kepentingan rakyat mengalami perbaikan. Bukan sebaliknya. Semakin mengalami kemunduran dan stagnan.

Di negara-negara yang sudah maju sistem demokrasinya, selalu ada sistem "check and balances", yang mapan. Ada kekuatan yang mendukung pemerintah dan ada kekuatan politik yang melakukan oposisi.

Di Indonesia tidak ada yang namanya oposisi, yang mewakili kepentingan yang "dissent" (berbeda), semuanya menjadi alat kekuasaan, melalui sebuah koalisi, dan pembagian kekuasaan (sharing of power). Bagi-bagi kekuasaan ini antara kekuasaan dengan partai-partai politik, akhirnya melahirkan sistem : parasit.

Di mana partai-partai yang menjadi pendukung kekuasaan itu, kemudian berubah wujudnya bukan lagi menjadi "mitra" atau "partnership", yang bertujuan memperbaiki kehidupan rakyat. Tetapi, hanya mengkapling-kapling asset negara, yang digunakan kepentingan politik dan pribadi.

Partai-partai yang sebenarnya mempunyai wewenang dan tanggung jawab, melakukan kontrol (hisbah-amar ma'ruf nahi munkar), tidak menjalankannya. Partai-partai hanya menjadi legitimator kekuasaan, karena setiap tindakan kontrol yang tujuannya memperbaiki kehidupan negara, dan keinginan mengakomodasi kepentingan rakyat, yang ada ketakutan dari partai-partai politik akan di "exsite" (dikeluarkan) dari kekuasaan. Tidak ada satupun partai yang mengambi posisi menjadi kekuatan oposisi.

Karena partai-partai yang ada sekarang ini, hidupnya hanya bergantung dari sumber-sumber negara, termasu APBN, yang dengan berbagai cara yang mereka lakukan, semuanya tujuannya memperbesar pundi-pundi, yang kemudian digunakannya untuk mendapatkan kekuasaan, melalui pemilu. Karena aktivitas politik membutuhkan uang, maka cara yang sangat populer sekarang sudah menjadi lazim, yaitu menjadi: calo, alias makelar, atau broker.

Hakikatnya, tidak ada partai yang benar-benar mandiri, dan tidak bergantung kepada negara. Semuanya menggunakan kekuasaan yang dimiliki, kemudian berusaha mendapatkan uang yang bersumber dari negara.

Negara Republik Indonesia, yang keluar dari sistem otoritarian ke sistem demokrasi, alih-alih kehidupan rakyatnya menjadi semakin baik, justru sebaliknya, tingkat kehidupan mereka semakin merosot di segala sektor. Kehidupan yang baik hanya terjadi di segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan atau elite partai.

Bahkan, tentu yang lebih mengkawatirkan asset-asset negara telah habis dijual kepada fihak asing, dan penjualan asset negara itu mendapatkan dasar hukum yang dibuat oleh DPR.

Selain itu, tidak ada satupun partai politik yang benar-benar tidak terlibat dalam percaloan, makelar, atau menjadi broker.

Apalagi, berdasarkan undang-undang yang ada, di mana DPR yang isinya tak lain, anggota partai-partai atau pengurus partai, dan di era demokrasi sekarang mereka, memiliki kekuasaan yang luar biasa. Di mana DPR berdasarkan undang-undang mempunyai hak membuat undang-undang dan menentukan budged (Anggaran-APBN), ini tidak tanggung-tanggung.

Kasus di Kemenaktrans (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi), bukan kasus tunggal, banyak kasus serupa lainnya. Di mana terjadi "kong kalikong" antara Banggar (Badan Anggaran) dan Departemen. Departemen ingin mendapatkan anggaran tambahan, dan Banggar mempunyai kewenangan menyetujui. Semuanya dapat berlangsung dengan sangat mulus.

Termasuk anggaran yang sekarang ke daerah-daerah dalam bentuk DAU (Dana Alokasi Umum) atau DAK(Dana Alokasi Khusus), yang itu diperuntukan bagi propinsi atau daerah. Semuanya anggaran yang ada ini menjadi bagian dari de-sentralisasi atau otonomi daerah. Maka disini terjadi "negosiasi" antara anggota Banggar dengan gubernur dan bupati yang ingin melipatkan-gandakan pagu anggarannya.

Belum lagi departemen-departemen yang menterinya dari partai politik, mereka tak lepas dari pengaruh partainya. Pemanfaatan departemen yang dipimpin oleh seorang kader partai itu, sudah sangat lazim. Sehingga, departemen-departemen itu dikapling-kapling, berdasarkan partai, di mana menteri-menteri yang ada, dan itu juga akan melibatkan unsur-unsur anggota DPR, karena berkaitan dengan anggaran. Bahkan, menjadi "broker" antara pengusaha dengan kementerian yang ada. Departemen-departemen itu menjadi "sapi perahan", yang mereka nikmati.

Lalu, ketika lembaga penegak hukum, seperti KPK yang ingin menegakkan hukum, menghadapi perlawanan yang hebat, khususnya dari para anggota DPR. Mereka mengancam akan membubarkan lembaga yang dituduhnya sebagai "super body". Mereka tidak ingin aktivitas mereka itu terganggu oleh KPK.

Mereka merencanakan ingin mempreteli KPK dengan cara melakukan revisi terhadap undang-undang KPK, dan membatasi kewenangannya. Melumpuhkan KPK. Inilah sebuah mimpi buruk Orde Reformasi. Partai-partai justru ingin menghancurkan bangunan yang ada sekarang ini, karena mereka tidak ingin dibatasi oleh hukum.

Demokrasi tanpa adanya hukum, hanya akan melahirkan "chaos" (kekacauan), dan demokrasi akan hilang.

Mestinya di negeri itu, di era Orde Reformasi ini, tidak ada orang, siapapun orangnya yang merasa "immune" (kebal) terhadap hukum. Kalau menginginkan seperti anggota DPR menjadi "immune", dan tidak mau disentuh oleh hukum, maka ini hanya menandakan akan kehancuran.

Anggota DPR itu "immune" hanya ketika ia menyampaikan pendapat dalam sidang-sidang atau rapat-rapat terbuka. Bukan ketika mereka melakukan pelanggaran hukum lalu, mereka menuntut immunitas.

Adalah hak KPK sebagai lembaga penegak hukum berdasarkan undang-undang memeriksa siapa saja, yang mempunyai indikasi melakukan pelanggaran hukum. Tidak ada dispensasi atau "kelas" tersendiri yang tidak bisa dikenai hukuman, hanya semata menjadi anggota DPR.

Jika tidak ada penegakkan hukum yang proporsional, maka Indonesia tidak akan lama umurnya. Karena setiap orang akan bertindak sesuai dengan nalurinya dan keinginannya, betapapun melakukan kesalahan. Apalagi sekarang ini, negara sedang terancam oleh sistem parasit yang merusak dan menggerogoti uang negara secara "berjamaah", dan tidak ada lagi rasa malu. Karena mereka merasa sah ketika bertindak.

Unsur-unsur partai politik dapat menggunakan kewenangannya dan kekuasaannya untuk mendapatkan "uang", dan itu termasuk sebagai tindakan "abuse of powers", yang kalau tidak dicegah akan merusak seluruh sistem dan bangunan negara.

Masalahnya ikhlaskah partai-partai yang ada sekarang? Wallahu'alam.

Sumber : http://www.eramuslim.com/editorial/negara-terancam-partai-parasit.htm

Rabu, 05 Oktober 2011

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Nama : Sandy Achmadi
NPM : 16111585
Kel : 2
Tugas : ISD bab 2

1. keterkaitan antara penduduk, masyakat, dan kebudayaan

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat. Penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam suatu wilayah. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada masyarakat tersebut.

Masyarakat tidak akan mungkin terbentuk tanpa adanya penduduk. Masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan dwi tunggal, yaitu hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat. Kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat. Begitu juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.

2. Permasalahan Penduduk

Terdapat beberapa permasalahan penduduk di Indonesia, yaitu :

  • Masalah akibat angka kelahiran

Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.

  • Masalah akibat angka kematian

Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita.Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.

  • Masalah Jumlah Penduduk

Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.

  • Masalah mobilitas Penduduk

Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan.

Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya berkecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.

  • Masalah Kepadatan Penduduk

Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatakan ketidakmerataan pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.

3. permasalahan angka kelahiran

Tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi)).

Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.


Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.


Sumber :

http://betetsays.blogspot.com/2009/12/hubungan-antara-penduduk-masyarakat-dan.html

http://www.scribd.com/doc/61130263/1/Penduduk-Masyarakat-dan-kebudayaan

http://glekhoba.blogspot.com/2010/04/permasalahan-penduduk.html

http://nurulnorri.blogspot.com/2010/10/permasalahan-penduduk-rumusan-angka.html

STUDY KASUS :

JELASKAN PENDAPAT KALIAN MENGENAI JIKA TERJADI KETIDAKSEIMBANGAN DALAM MOBILITAS PENDUDUK DI LINGKUNGAN SEKITAR KITA?

OPINI :

Dampak dari ketidakseimbangan dalam mobilitas penduduk adalah :

1. Semakin tinggi kepadatan penduduk

Karena banyak orang yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota , membuat semakin meningkatnya kepadatan penduduk dan melebihi dari kapasitas kota tersebut.

2. Semakin tinggi tingkat pengangguran

Semakin banyaknya penduduk membuat pemerintah semakin sulit untuk menangani pengangguran dinegara ini, sehingga semakin meningkatnya tindakan kriminalitas dikarenakan rendahnya lapangan pekerjaan.

3. Sulit untuk membangun infrasrtuktur

Semakin menigkatnya jumlah penduduk, maka semakin banyaknya lahan untuk bangun rumah dan ini berdampak pada sulitnya membangun infrastuktur daerah tersebut seperti jembatan , jalan raya, saluran air, dll.

4. Sulit untuk mendapat air bersih

Karena semakin banyak bangunan , maka infrastruktur daerah tersebut kurang, sehingga pasti saluran air yang tidak layak dan ditambah lagi banyak yang membuang sampah sembarang akan membuat tercemarnya air.

Solusi :

1. Pemerintah harus melakukan pembangunan secara merata , dalam hal ini setiap provinsi harus ada pusat kotadi ibukota provinsi . Sehingga contoh di Sumatera utara,ndonesia . orang Sumatera Utara tidak perlu lagi ke kota Jakarta , karena di ibukota Sumatera Utara yaitu Medan sudah menjadi pusat kota dimana sudah di sediakan bayak lapangan pekerjaan.

Rabu, 28 September 2011

LATAR BELAKANG DI BERIKANNYA ILMU SOSIAL DASAR

Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara. Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.



Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat sendiri sehingga kita kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta mengenali dimensi – dimensi lain.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak menjadi tukang saja tetapi menjadi dan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu
- kemampuan Personal ( kemampuan kepribadian )
- kemampuan akademik
- kemampuan professional

Sumber : http://www.scribd.com/doc/61130263/1/Penduduk-Masyarakat-dan-Kebudayaan
STUDI KASUS
Bagaimana sistem ilmu sosial dasar ini bisa di terapkan di lingkungan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda ?

OPINI
Menurut saya, sebaiknya untuk Perguruan Tinggi harus meningkatkan mutu pendidikannya, contohnya dengan menyediakan badan pengembangan ilmu , sehingga lulusan Perguruan Tinggi tersebut sudah mempunyai penemuan, hasil penelitian bahkan hak paten. Untuk Pemerintah harus menciptakan lapangan kerja yang banyak , dengan lebih mengutamakan investor lokal, sehingga jabatan elite perusahaan di kuasai oleh orang indonesia sendiri.

Jumat, 26 Agustus 2011

Kalkulasi Penjualan



Assalamu’alaikum Wr. Wb

Di zaman sekarang jualbeli semakin pesat dimana-mana bahkan dari zaman dahulu, karena ini kebutuhan semua masyarakat untuk mensejahterakan dirinya baik penjual maupun pembeli . yang namanya menjual pasti ingin mencari keuntungan , oleh karena itu pedagang selalu mengkalkulasi berapa keuntungannya . Tetapi kebanyakan orang menghitung keuntungan dagangannya khususnya pedagang kecil hanya menggunakan kalkulator yang rumus perhitungannya menurut caranya. Dari faktor inilah saya membuat software ( aplikasi ) komputer yang berguna untuk menghitung keuntungan dari barang yang mau di jual oleh seorang pedagang secara otomatis dengan hanya menginput harga barang yang di beli (modal) yang bernama Software Kalkulasi Penjualan .

Dengan menggunakan software ini pedagang / penjual tidak usah repot-repot menggunakan kalkulator karena hanya membuat pusing. Software ini sangat cocok digunakan pedagang menengah kebawah . Ayo download software ini !!!! gak usah piker-pikir.

Oh iya ya, karena software ini freeopensource , akan saya kasih mentahan softwarenya jadi nanti sahabat bisa mengembangkannya lagi.

Oh iya ya , Mari sahabat saya kasih tau cara membuatnya :

1. 1. Karna software ini di buat ( development ) dengan VB 6, maka so pasti sahabat harus install dulu VB 6 nye di pc sahabat , kalau dah punya ya Alhamdulillah.

2. 2. Trus kalau dah dibuka , tinggal sahabat buat form – nya seperti kaya gambar di atas .

3. 3. Lalu masukkan coding di bawah ini:


---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Private Sub Command1_Click()

Text4.Text = Text1.Text * Combo1.Text / 100

Text3.Text = Val(Text1.Text) + Val(Text4.Text)

Text6.Text = (Text1.Text / Text2.Text) * Combo1.Text / 100

Text5.Text = Val(Text1.Text / Text2.Text) + Text6.Text

Label9.Caption = Text4.Text

End Sub

Private Sub Command2_Click()

Text1.Text = ""

Text2.Text = ""

Text3.Text = ""

Text4.Text = ""

Text5.Text = ""

Text6.Text = ""

Combo1.Text = "0"

Label9.Caption = ""

End Sub

Private Sub Form_Load()

For i = 1 To 100

Combo1.AddItem i

Next i

End Sub

Private Sub Form_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)

If Text1.Text = "" Or Text2.Text = "" Then

Command1.Enabled = False

Else

Command1.Enabled = True

End If

End Sub

Private Sub Text1_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If Not (KeyAscii >= Asc("0") & Chr(13) _

And KeyAscii <= Asc("9") & Chr(13) _

Or KeyAscii = vbKeyBack _

Or KeyAscii = vbKeyDelete _

Or KeyAscii = vbKeySpace) Then

Beep

KeyAscii = 0

End If

End Sub

Private Sub Text2_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If Not (KeyAscii >= Asc("0") & Chr(13) _

And KeyAscii <= Asc("9") & Chr(13) _

Or KeyAscii = vbKeyBack _

Or KeyAscii = vbKeyDelete _

Or KeyAscii = vbKeySpace) Then

Beep

KeyAscii = 0

End If

End Sub

Private Sub Text3_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If Not (KeyAscii >= Asc("0") & Chr(13) _

And KeyAscii <= Asc("9") & Chr(13) _

Or KeyAscii = vbKeyBack _

Or KeyAscii = vbKeyDelete _

Or KeyAscii = vbKeySpace) Then

Beep

KeyAscii = 0

End If

End Sub

Private Sub Text4_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If Not (KeyAscii >= Asc("0") & Chr(13) _

And KeyAscii <= Asc("9") & Chr(13) _

Or KeyAscii = vbKeyBack _

Or KeyAscii = vbKeyDelete _

Or KeyAscii = vbKeySpace) Then

Beep

KeyAscii = 0

End If

End Sub

Private Sub Text5_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If Not (KeyAscii >= Asc("0") & Chr(13) _

And KeyAscii <= Asc("9") & Chr(13) _

Or KeyAscii = vbKeyBack _

Or KeyAscii = vbKeyDelete _

Or KeyAscii = vbKeySpace) Then

Beep

KeyAscii = 0

End If

End Sub

Private Sub Text6_KeyPress(KeyAscii As Integer)

If Not (KeyAscii >= Asc("0") & Chr(13) _

And KeyAscii <= Asc("9") & Chr(13) _

Or KeyAscii = vbKeyBack _

Or KeyAscii = vbKeyDelete _

Or KeyAscii = vbKeySpace) Then

Beep

KeyAscii = 0

End If

End Sub

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

hjh

1. 4. Trus Compile ke exe deh , caranya pilih “File” lalu pilih “Make Project1.exe”

Demikian sahabat semoga bermanfaat , kalau banyak kekurangan pada artikel dan software ini , pastilah banyak, karena saya juga masih newbie (baru) . kalau mau Tanya sms atau call ja ke no 085718942158, terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb





Download Kalkulasi Penjualan